TeropongBMR,Bolmong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Dinas Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP-PA) menggelar sosialisasi pembentukan komunitas peduli pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang (PP-TPPO) di ruang rapat asisten III Kantor Bupati, di Lolak.
Turut hadir pada sosialisasi tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi Sulut, Ketua Pusat Study Gender Universitas Negeri Manado (Unima) Tondano, Dr Grace Yeni Soputan, Kepala SKPD, Camat, Lurah/Sangadi serta seluruh peserta dari perwakilan Desa se Bolmong.
Dalam kesempatan itu, Wabup Yanny Ronny mewakili Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow resmi membuka kegiatan tersebut. Wabup mengatakan, perdagangan orang (Human tlTrafficking) merupakan bentuk eksploitasi atau perbudakan modern. “Berdasarkan penilaian empiris, sebagian besar korbanya adalah anak dan perempuan,” ungkap Yanny.
Ia menjelaskan, modus mafia tindak pidana perdagangan orang dari waktu ke waktu terus berkembang seiring dengan perkembangan tekhnologi dan informasi. Begitu pula dengan tujuan eksploitasi korban tindak pidana perdagangan orang terus mengalami perkembangan sejalan dengan berkembangnya kejahatan. “Jika sepuluh tahun lalu korban trafficking lebih banyak dieksploitasi untuk tujuan prostitusi. Sekarang berkembang, untuk tujuan pengedar narkoba, perdagangan organ tubuh serta pornografi online,” ujarnya.
Maka dari itu, lanjut Yanny, tujuan pembentukan komunitas ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang. “Kemudian dijabarkan lagi dalam satu panduan teknis yakni, Permen PPPA Nomor 11 tahun 2012 tentang panduan pencegahan dan penanganan TPPO berbasis masyarakat dan komunitas,” jelasnya.
Pada kesempatan itu juga Yanny menyampaikan, pembentukan K-PP-TPPO ini tujuannya sangat penting. Sebab, Ini merupakan implementasi untuk mencegah jatuhnya korban tragficking. “Tentunya melalui peran aktif masyarakat setempat sebagai agen perubahan, dengan menitikberatkan pada pencegahan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, harus dijalankan,”Pungkasnya.(**)