Kotamobagu Selatan Jadi Penyumbang Terbesar Penderita DBD

TeropongBMR,Kotamobagu – Meningkatnya curah hujan diwilayah Kota Kotamobagu dan sekitarnya sejak bulan Desember 2018 hingga Januari, mengakibatkan percepatan pertumbuhan jentik Nyamuk Aedes Aegypti.

Hal ini disebabkan kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. Terutama terhadap kaleng kaleng bekas yang menjadi genangan dan tempat bertelur Nyamuk pembawa virus Demam Berdarah Dangue (DBD).

Hingga pertanggal 21/1 sebanyak 27 warga Kotamobagu positif menderita DBD. Jumlah tersebut berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kotamobagu. Menurut Staf Pelaksana Survey Lans, dari 4 Kecamatan di Kotamobagu, Kotamobagu Selatan menjadi Kecamatan dengan pasien terbanyak.

“Kalau melihat dari wilayah kerja Puskesmas, terbanyak ada di wilayah kerjanya Puskesmas Kotamobagu Selatan, dengan jumlah penderita 12 orang, terdiri dari anak anak dan dewasa,”Ungkap Ernawati Sianturi.

Sementara itu sebaran penderita DBD di Kotamobagu berada di 3 Kecamatan “Untuk Kotamobagu sebaran penderita DBD ad di Kotamobagu Selatan, Timur dan Barat,”Beber Ernawati.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kotamobagu, Devie Ch Lala mengakui pihaknya sudah sejak jauh jauh hari memberikan himbaua kepada masyarakat agar menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) “Sejak akhir November kita sampaikan agar masyarakat menerapkan PSN, dengan mengubur kaleng bekas, dan tidak ada genangan air. Kita tidak bisa hanya mendalkan fooging, sebab fooging itu dilakukan jika sudah ada kasus DBD di Daerah itu. Cara yang paling tepat itu melakukan PSN,”Imbuh Devie.

Penulis : Abdi F Sutomo