Kotamobagu,TeropongBMR.Com – Masa uji coba Bus Rapit Transit (BRT) yang dioperasikan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Perhubungan sejak dua pekan lalu, hingga saat ini kurang mendapatkan respon dari warga Kotamobagu.
Hal itu terlihat dari minimnya warga mengunakan fasilitas Pemerintah tersebut. Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Nasli Paputungan, pihaknya terus berusaha melakukan sosialisasi.
“Kita maksimalkan sosialisasi sampai ke tingkat desa dan kelurahan. Lurah dan sangadi sudah kami temui, sehingga pengoperasian BRT bisa diketahui warga di tingkat paling bawah. Selain itu kami juga turun ke Sekolah sekolah. Setiap pagi BRT paling banyak digunakan siswa,”Ungkap Nasli.
Adapun tarif BRT di masa uji coba, Nasli mengatakan masih diberlakukan tarif gratis “Masih gratis, sambil menunggu pembentukan koperasi yang akan mengelola 5 unit BRT ini. Prosesnya juga masih lama, koperasi yang dibentuk harus didaftarkan di Kementerian,”Kata Nasli.
Sementara itu Ardianty Damopolii salah satu warga Kotamobagu yang berstatus mahasiswa mengaku sangat senang dengan adanya BRT tersebut, namun menurutnya alangkah baiknya jalur BRT dapat melewati Kampus “Selain murah, nyaman. Tapi sebaiknya BRT ini bisa lewat di kampus, karena hanya ada tempat tertentu saja yang dilewati BRT ini. Otomatis kami harus naik lagi bentor, dengan tarif yang lebih murah karen jaraknya sudah dekat dengan kampus kami,”Harap Ardianty.
Penulis : Abdi F Sutomo