Kotamobagu,TeropongBMR.Com – Meskipun memiliki lahan sebesar 171,6 hektar untuk pembudidaya ikan air tawar, namun hasil produksi ikan air tawar di Kotamobagu dinilai kurang maksimal. Dari data Dinas Pertanian dan Perikanan Kotamobagu, hasil produksi ikan air tawar tahun 2018 hanya 754 ton.
Tidak maksimalnya jumlah produksi ikan air tawar disebabkan, kurang terpenuhinya pemberian pakan. Jika mengikuti standar pemberian pakan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, ikan air tawar dalam sehari mendapatkan pakan dengan protein minimal 25 persen. Sementara untuk pola pengembangan ikan air tawar di Kotamobagu, peternak ikan air tawar hanya mampu memenuhi 15 sampai 17 persen protein pakan.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Kotamobagu, Muljadi Surotenojo pemberian pakan yang tepat jadi penuntu hasil panen “Memang peternak ikan air tawar di Kotamobagu masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan. Ini yang jadi kendala, padahal jika mengikuti aturan jumlah produksi kita bisa lebih besar dari itu. Tahun 2019 ini, kami hanya menargetkan produksi ikan air tawar sebesar 771 ton,”Kata Muljadi.
Lebih lanjut Muljadi menerangkan untuk Kotamobagu memiliki potensi lahan perikanan sebesar 350 hektar “Saat ini ada 350 hektar lahan untuk ikan air tawar. Tetapi itu belum sepenuhnya dikelola. Hanya 171,6 hektar yang dikelola baik kelompok dan perorangan,”Sambung Muljadi.
Sementara itu Kepala Bidang Perikanan, Anto Mamonto menjelaskan, saat ini jumlah produksi ikan air tawar perhektar hanya 5 – 7 ton “Jumlah itu jauh dari rasional. Namun peternak ikan harus menerima itu, sebab kebutuhan pakan kita belum terpenuhi. Harusnya perhektar itu bisa menghasilkan 10 – 20 ton ikan,”Beber Anto.
Penulis : Abdi F Sutomo