Diduga Monopoli Harga Minuman Bersoda, Perindagkop Sidak Toko TITA

Kotamobagu,TeropongBMR.Com – Merayakan idul fitri dengan minum bersoda bagi warga Kotamobagu dan sekitarnya mulai jadi hal yang langkah. Pasalnya, jelang satu hari perayaan idul fitri 1440 Hijria, harga minum bersoda di Kotamobagu melambung tinggi.

Bahkan dari sejumlah status dan keluhan warga yang disampaikan lewat media sosial, minum bersoda  hanya bisa didapatkan di satu toko, yaitu toko TITA yang ada di kelurahan Kotamobagu. Sementara untuk toko toko yang lain seperti Paris Superstor, Abdi Karya, Alfamaret dan Indomaret sudah ludes diborong.

Dari kelangkaan penjualan minum bersoda diduga kuat ada upaya monopoli harga serta stok minuman bersoda. Menindaklanjuti keresahan warga Kotamobagu, Pemkot Kotamobagu menurunkan Dinas Perdagangan,Koperasi dan UMKM, dan Sat Pol PP mengelar inspeksi mendadak.

Dari sidak yang digelar ditemukan harga harga jual minum soda jenis Coca Cola satu liter untuk setengah lusin mencapai Rp 100 ribu. Sedang untuk satu lusinya di jual dengan harga Rp 200 ribu.

Kepala Disperdakop dan UMKM, Herman Aray yang berada di lokasi penjualan Toko TITA mengungkapkan HET untuk minum soda jenis Coca Cola satu liter untuk satu lusin Rp 105 ribu, dan untuk setengah lusinnya Rp 52.500.

“Kami harapkan untuk menjual minum soda sesuai HET. Kalaupun harus menaikan harga atau mengambil keuntungan bisalah 55 ribu untuk setengah lusin,”Kata Aray.

Iapun mengigatkan menaikan harga berlebihan dan memonopoli bisa dikenakan sanksi tegas “Ada aturan perdagangan yang mengatur soal harga. Apa lagi terhadap kebutuhan warga jelang idul fitri, nanti pecan depan ada pemanggilan kepada pemilik toko,”Terang Aray.

Sementara itu, pemilik Toko TITA, Titi Jonathan Gumuli mengakui adanya kenaikan harga minuman bersoda “Karena kita mengambil dengan dasar harga yang tinggi, jadi kita jual juga harganya lebih,”Kata Titi sembari membenarkan pertanyaan dari awak media, bahwa pihaknya membeli minuman bersoda di Indomaret dan Alfamart “Ya, kita ambil harga di sana sekitara 140 ribu,”Ucapnya.

Penulis : Abdi F Sutomo