Foto ilustrasi
Bolmong,TeropongBMR.Com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) rupanya sudah kehilangan kesabaran, atas tingkahlaku mantan pejabat, baik yang sudah pensiun, pindah tugas ataupun yang tidak lagi menduduki jabatan.
Pemkab Bolmong melalui Badan Keuangan Daerah (BKD), Selasa 11/6 mempublis nama nama mantan pejabat Kabupaten Bolmong yang dipastikan masih menguasai aset Daerah, berupa kendaraan roda empat dan roda dua.
Menariknya dalam daftar nama yang beredar dikalangan awak media itu, sederet nama nama beken di Bolaang Mongondow Raya masih menguasai aset Daerah Induk tersebut.
Seperti mantan Wakil Bupati era Marlina Moha Siahaan, Sehan M Mokoagow, kendaraan jenis Sedan DB 2027 DM dan Jeep DB 3056 D, mantan Wakil Walikota Kotamobagu, Djainudin Damopolii, kendaraan jenis Sedan DB 1002 DM, mantan anggota DPRD Bolmong tiga periode, Yusuf Mooduto DB 2038 DM, mantan Wakil Ketua DPRD Bolmong, Poppy Pandeiroth DB 2029 DM, mantan Direktur Gadasera Bolmong, Firasat Mokodompit DB 4062 D, mantan Kadis Pertambangan Bolmong, Ir Moh Asagaf DB 4013 D, yang saat ini menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Boltim.
Selain itu ada mantan pejabat Bolmong yang saat ini bertugas di Daerah lain, diantaranya, Drs Teddy Makalalag, DB 67 D ex Camat Dumoga Barat, saat ini ASN Pemkot Kotamobagu, Abdulla Mokoginta sepeda motor DB 5368 D, saat ini pejabat Pemprov Sulut, Wahyudin Kadulla DB 5242 D sepeda motor, saat ini ASN Pemkab Bolsel.
Sementara itu dari sejumlah nama mantan pejabat Bolmong yang berhasil dihubungi awak media, salah satunya mantan Wakil Walikota Kotamobagu, Djainudin Damopolii. Menurutnya kendaraan tersebut memang ada dan bisa diambil kapan saja “Kendaraanya ada. Waktu jaman Bupati Salihi kendaraan tersebut sudah masuk tahap lelang dan penetapan harga sudah ada, bahkan sudah siap untuk dibayar. Namun dari bidang aset menyampaikan masih akan dihitung kembali, sehingga sampai saat ini sudah tidak ada lagi kejelasan. Kendaraan masih ada pada saya, tapi tidak bisa jalan. Biasanya setiap tahun kendaraan ini selalu dicek fisik. tapi akhir akhir sudah tidak lagi,”Terang Papa Et sapaan akrabnya.
Lebih lanjut mantan Birokrat senior Pemkab Bolmong itu menilai, banyaknya temuan dikarenakan kurangnya penyajian data aset “Karena di zamanya pak Salihi penyajianya relatif baik, dan setiap tahun aset aset tersebut selalu di fisik. Sehingga dua Pak Salihi masih mendapatkan WDP, namun belakangan ini kelihatan sedikit lalai,”Pungkasnya
Penulis : Abdi F Sutomo