Kotamobagu,TeropongBMR.Com – Perayaan festival binarundak yang sering dilaksanakan warga Motoboi Besar setiap tahunnya, kali ini terasa cukup berbeda dari tahun 2018 lalu. Kembalinya festival binarundak ke filosofinya sangat dirasakan orang nomor satu di Kotamobagu.
Menurut Walikota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara, festival binarundak tahun 2019 sangat berbeda jauh dengan festival yang digelar tahun 2018 lalu. Bagi Tatong, festival binarundak tahun 2018 jauh dari kesan filosofi binarundak itu sendiri.
“Jika tahun lalu itu, ada banyak titik perayaan festival binarundak di Motobi Besar ini, terkesan tidak satu, sebagaimana filosofi dari binarundak itu sendiri, yang dibuat dari berbagai macam bahan tetapi akhir menjadi satu,”Ucap Tatong.
Namun Walikota Kotamobagu dua periode itu cukup memakluminya, dimana tahun 2018 adalah tahun politik bagi warga Kotamobagu “Namun lepas dari itu, kini festival binarundak sudah kembali menjadi satu, yaitu festival binarundak yang lahir dari ide warga Motoboi Besar. Insya Allah selepas bulan suci ramadhan dan lebaran ini, kita semua menjadi satu, sama halnya dengan filosofi binarundak,”Harap Tatong.
Perlu diketahui perayaan festival binarundak tahun 2019 turut dihadiri, Wakil Walikota, Nayodo Kurniawan, Para Asisten, Jajaran Pimpinan OPD, Tokoh Masyarakat Motoboi Besar, para Camat dan Lurah. Festival binarundak sendiri dilaksanakan warga kelurahan Motoboi Besar bertujuan sebagai wadah silaturahmi antara sesama warga Motoboi Besar yang ada diperantauan dan datang setahun sekali, bertepatan pada momen lebaran idul fitri. Tahun ini, sebanyak 1500 kg beras puluh/ketan dan 1500 kg kelapa dipadukan dan disatukan kedalam bambu yang kemudian menjadikannya makanan khas binarundak.
Penulis : Abdi F Sutomo