TEROPONGBMR.COM – Pertandingan fighter Wushu kelas 56 Kg Porprov Sulut Bolaang Mongondow di warnai protes dari pelatih salah satu atlit.
Pertandingan yang berlangsung selama 3 ronde di lapangan Futsal SMA Yadika, itu di nilai terdapat kecurangan dalam proses penilaian juri lapangan.
Menurut pelatih atlit asal Kabupatan Bolaang Mongondow Timur Roni Tumimomor, atlitnya melakukan banting dengan banyak poin.
“Atlit kami melakukan banyak banting pada ronde kedua dan ketiga. Bantingan itu poinnya dua, posisi dalam keadaan berdiri dan lawan ada di bawah.” Kata Roni.
Untuk bantingan kotor itu posisi atlit kami dan lawan sama tertidur. “Pada ronde ketiga lawan tidak ada banting sama sekali bahkan satu kali atlit kami mendorong lawan hingga keluar lapangan dan itu poinnya besar tapi tidak di hitung.” Terang Roni
Lebih lanjut Roni mengaku kecewa dengan keputusan wasit lapangan dan wasit pertandingan. Ini akan kami sampaikan ke PB Wushu.
“Porprov ini ajang prestasi yang akan ke Pra PON nanti sehingga harusnya kita menyiapkan atlit yang berprestasi. Bukan malah mengalahkan atlit yang berprestasi.” Ungkap Roni.
Bahkan mengungkapkan ke kecewaanya Roni mengaku kalau ingin main duit Boltim juga punya duit “Kalau ajangnya cari duit untuk apa. Boltim juga kalau mau main duit, ada duit.” Ujarnya.
Penulis/Editor : Hadija B Bumulo